nusakini.com--Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan Nilai Ekspor Indonesia April 2017 mencapai USD13,17 miliar. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–April 2017 mencapai USD53,86 miliar atau meningkat 18,63 persen dibanding periode yang sama tahun 2016. 

• Ekonomi RI Tumbuh 5,01 Persen karena Masyarakat Mulai Menginap Lagi di Hotel
• Triwulan 1-2022, Ekonomi Sulsel Tumbuh 4,27%
• Meningkat 20,06%, Ekspor Februari 2022 di Sulsel Capai Rp 1,8 Triliun
• BPS Menyebut Deflasi Utama Terjadi Terkait Minyak Goreng, Telur dan Daging Ayam
• Groundbreaking Perluasan Pabrik Refinery Mineral Pertama di Indonesia, Menko Airlangga Sebut Bupati Gresik juga Menjadi Bupati Tembaga

Dilansir dari laman BPS, disebutkan bahwa ekspor nonmigas mencapai USD48,90 miliar atau meningkat 19,14 persen, dengan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam sebesar USD211,8 juta (149,58 persen). 

Sementara itu, ekspor nonmigas April 2017 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu sebesat USD1,57 miliar, disusul Amerika Serikat sebesat USD1,36 miliar dan India sebesar USD1,19 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,80 persen. Sedangma ekspor ke Uni Eropa (28 negara) tercatat sebesar USD1,36 miliar. 

Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–April 2017 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD9,23 miliar (17,14 persen), diikuti Jawa Timur sebesar USD5,95 miliar (11,04 persen), dan Kalimantan Timur sebesar USD5,70 miliar (10,58 persen). (p/ab)